Kedung Pengilon |
Sejarah Nama Kedung Pengilon
Kedung Pengilon, seperti namanya, adalah sebuah kedung atau kolam besar yang berada di aliran sungai.
Dan Pengilon adalah kata dalam bahasa jawa yang berarti tempat untuk
becermin/berkaca. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penamaan
Kedung Pengilon oleh warga sekitar karena mereka seakan berkaca/becermin
saat berada di tepi kedung ini. Dan memang, air Kedung Pengilon ini
masih jernih hingga saat ini. Dengan
kedalaman kurang lebih 2 meter, dengan aliran air yang jernih karena
berasal dari sendang atau mata air di pangkah yang mengalir melalui
sungai kecil ladang dan kebun milik warga serta hutan dusun sebelum
akhirnya sampai di kedung pengilon. Sesaat sebelumnya air ini melewati
satu grojogan atauair terjun dengan ketinggian 10 meter.
Kedung Pengilon mempunyai bentuk oval, berdiameter 15 meter. Air
yang terdapat dalam kedung masih jernih karena bersumber pada mata air yang masih
alami dan aliran sungai sendiri yang jarang melewati pemukiman penduduk,
sehingga belum terkontaminasi. Air di Kedung Pengilon berwarna hijau
kebiru-biruan. Warna tersebut dipengaruhi oleh dasar kedung yang
bermaterikan batu putih, serta kedalaman dari kedung ini. Disamping
Kedung ini juga terdapat lubang mata air, yang terkumpul pada semacam
kolam kecil. Sudah disediakan gayung dari batok kelapa oleh warga
sekitar jika anda ingin mandi ataupun sekedar membasuh muka.
Jalan Menuju Ke Kedung Pengilon
Anda bisa langsung menuju kearah desa Bangunjiwo tepatnya dari Pabrik Gula Madukismo kearah barat melewati padepokan Bagong Kussudiardja terus melewati Desa Tamantirto sampai Perempatan Balai Desa Bangunjiwo. Kemudian dari balai desa
tersebut anda ambil arah ke barat (kanan) sejauh 2 km, hingga menemukan
gentong/tempat air dari tanah liat.
Ambil kiri kemudian ikuti jalan tersebut kearah selatan kurang lebih 1
km hingga menjumpai tugu lagi yang merupakan Tugu dusun Petung. Setelah
itu anda menyusuri jalan tanah hingga sampai ke lokasi kedung pengilon.
Sebaiknya anda sering bertanya karena lokasinya memang agak masuk. Dan
karena jalan yang tidak memadai sampi kedung maka kendaraan anad
sebaiknya dititipkan dirumah rumah penduduk
Dikutip dari : desabangunjiwo.com, yogyakarta.panduanwisata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar